Diskusi Energi
“Penguatan Peran BUMN
Dalam Mengoptimalkan
Energi Panas Bumi Di Indonesia"
Dalam Mengoptimalkan
Energi Panas Bumi Di Indonesia"
Rabu, 31 Agustus 2016
Tempat :
Hotel Alia Cikini, Menteng. Jakarta Pusat
Pembicara :
- Ir. Satya Widya Yudha, M.Sc (DPR RI Komisi VII)
- Ir. Yunus Saefulhak, MM., MT (Direktur Panas Bumi Energi Baru Terbarukan dan Kelangsungan Energi)
- Ali Mundakir (Direktur Operasi Pertamina Geothermal Energi)
- Maman Abdurrahman (Pengamat Energi)
- Aditya Iskandar
Ulasan Redaksi :
Ir. Yunus Saefulhak, MM., MT
"Urgensi Pengembangan Panas Bumi Indonesia"
- Latar Belakang. Penyediaan energi nasional didominasi energi fosil, sementara energi terbarukan yang low carbon belum banyak dimanfaatkan. Potensi panas bumi Indonesia 29,5 GW sementara pemanfaatannya 1.493,5 MW (5,05%).
- Prinsip prioritas pengembangan energi nasional. Memaksimalkan penggunaan Energi Baru Terbarukan. Meminimalkan penggunaan minyak bumi.
- Bauran energi primer berdasarkan Peraturan Pemerintah 79/2014 tentang Komisi Energi Nasional.
- Kondisi saat ini. Potensi dan kapasitas terpasang (11 PLTP pada 9 WKP). Wilayah kerja panas bumi (69 WKP). Produksi listrik (5.303 GWh). Regulasi (UU, PP, Perpres, Permen). Kendala Utama (Tumpang tindih lahan).
- Status wilayah kerja panas bumi.
- Target tahun 2025, 7.239 MW.
- Milestone dan road map Perkembangan teknologi panas bumi.
- Regulasi di bidang Panas Bumi.
- Keistimewaan UU No 21/2014 Tentang Panas Bumi.
- Akuisisi keputusan korporat antar BUMN. Idealnya ada Player/pengembang ada Buyer.
- Bisnis Pertamina adalah eksplorasi yang ada risikonya.
- Panas bumi relatif aman dan ramah lingkungan.
Ali Mundakir
Bagaimana PGE dalam perannya mendukung visi Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia dan sekaligus mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan. Ada 3 BUMN yang sudah bergerak, Pertamina Geothermal Energi, PLN Geothermal; Geo Dipa (67% milik pemerintah, 33% milik PLN). Komitmen Indonesia di convention on Climate Change, untuk mengurangi emisi 29%, maka geothrmal merupakan salah satu kontributor. Diperlukan pengurangan 600 juta ton CO2/tahun. Caranya mengganti penggunaan BBM dengan geothermal.
- Bauran energi primer (PP 79/2014 tentang KEN)
- Dibutuhkan minimal 6 tahun untuk dapat memproduksi geothermal.
- Produksi PGE 2025 sebesar 2,3 GWh setara 110 KBIEPD.
- Rencana pengembangan geothermal.
- Peta rencana kapasitas terpasang PGE 2016-2025.
- Proyeksi ABI BD dan Non BD RJPP 2015-2030.
- Pertamina mampu memainkani peran sebagai pelaku utama dalam mengembangkan sektor geothermal di Indonesia.
- Risiko pengembangan energi panas bumi lebih besar pada sisi hulu yang membutuhkan dukungan keahlian di bidang geo-science.
- Risiko terbesar pengembangan energi panas bumi ada di sisi upstream, dibutuhkan kompetensi tinggi di bidang geoscience dan kemampuan pendanaan internal yang besar.
- Project cost & profile pengembangan geothermal.
- Tantangan pengembangan geothermal di PGE. Keekonomian Proyek. Regulasi.
- Energi geothermal yang tidak dimanfaatkan akan terbuang sia-sia. Penggunaan geothermal akan mengurangi impor minyak diesel.
Penyerahan sertifikat |
Aditya Iskandar (Pengamat Energi Surapati)
Ada kebijakan Kementerian BUMN agar Pertamina mengambil alih 50% saham PGE. Yang perlu didorong adalah optimalisasi penggunaan EBT. PLN punya anak perusahaan di bidang panas bumi. Jaman SBY yang menargetkan membangun 10.000 MW listrik saja tidak tercapai. Apalagi target 35.000 MW yang relatif sulit tercapai. Kementerian BUMN terlalu dekat dengan perusahaan asing. PLN hanya salah satu tangan yang digunakan untuk masuknya investor asing; dengan mengakuisisi sebagian saham PGE. Strategi membangun BUMN perlu dipertanyakan termasuk dalam mendorong penggunaan EBT ?
- Dana yang akan digunakan PLN untuk membeli sebagian sahan PGE berasal dari mana ? Karena PLN masih merugi.
Slide foto - foto selama acara |
NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar