Sabtu, 13 Agustus 2016
Tempat :
WARUNG DAUN,
Jln. Cikini Raya, 26, Jakarta Pusat
Pembicara :
- Agung Setiarso (Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada PKS DKI Jakarta)
- Hendri Satrio (Pengamat Politik Universitas Paramadina)
- Mayjen TNI (Purn) Prijanto (Wakil Gubernur DKI Periode 2007-2012)
- Honey Anissa Abdullah (Juru Bicara Muda Mudi Ahok)
- Sherly Anavita (Koordinator JAKlovers)
Moderator :
Pangeran Ahmad Nurdin (Koran Sindo)
Produser :
Doly Ramadhon (Sindotrijaya FM)
Ulasan Redaksi :
Agung Setiarso
Pilkada DKI Jakarta barometer Pilkada Indonesia. PKS mengajak parpol lain bergabung. Calon yang mau dimunculkan ibu Risma. Dari koalisi partai kekeluargaan. PKS sudah dekat dengan Risma karena mendukungnya di Pilkada Surabaya. Menginginkan sosok yang setara dengan petahana. Semakin Risma menolak semakin kesengsem PKS kepada Risma. PKS siap dijadikan kendaraan Risma untuk menjadi gubernur DKI.
Sangat kecil PDIP mendukung Ahok. Tidak ada mekanisme formal Ahok didukung PDIP. Tidak ada yang tidak mungkin di politik. APBD DKI sangat besar 10x Surabaya, wajar Pilkada DKI ditangani DPP Parpol. Bisa saja Ahok bergabung ke PDIP. Kalau ada 3 calon ada 2 putaran. Jika Ahok tidak bergabung akan ada 3-4 calon di Pilkada DKI.
Kemungkinan besar PDIP tidak mengusung Ahok. Koalisi bergabung PDIP, atau ada koalisi di luar PDIP. Ada dua jenis parpol, Parpol ideologis ((PDIP, PKS) dan ada parpol pragmatis. PDIP parpol petarung yang berjuang dari bawah. Hanya keajaiban Ahok didukung PDIP. Hanya Bu Risma yang setingkat Ahok.
Hendri Satrio
Dugaan akhirnya Ahok-Djarot lagi yang didukung PDIP. Sebuah dramaturgi yang dimainkan PDIP.Calon yang dimajukan Risma, Ridwan Kamil. Nama lain yang disebut Sandiaga Uno, Rizal Ramli, Anies Baswedan, Risma, Djarot, Hidayat Nurwahid, Moh Idrus,Yudi Chrisnandy. Apakah Ahok sekuat itu ?
Kalau salah satu parpol pendukungnya membatalkan dukungannya, Ahok bisa batal ikut Pilkada DKI. Ahok gubernur baik, tapi memberi kesempatan kepada calon lain berkompetisi. PDIP ingin menang 100%, masalahnya Ahok bukan anggota PDIP. PDIP bagus dan berhasil dalam pengkaderan dan pernah sebagai partai penguasa. Siapapun yang dicalonkan PDIP akan menjadi calon terkuat karena PDIP punya pendukung terbanyak. Jangan-jangan karena ingin menang 100%, jadi syaratnya Ahok masuk PDIP. Pemilih muda 30%.
Fenomena DKI akan ditiru wilayah lain. Ada tiga kelompok, yaitu Pro Ahok, Bukan pro-Ahok, Terserah/Netral. Melihat Jakarta untuk Pemilu 2019. Dinamika politik DKI memang dinamis. Polemik Ahok ke Bu Risma sebagai taktik Ahok untuk mengurangi persaingan. Siapapun yang menjadi cagub DKI akan menghadapi tensi politik yang tinggi. Semua keputusan PDIP ada di tangan bu Megawati.
Pilihan PDIP belum tentu Risma lalu siapa cawagub. Jangan abaikan parpol lain yang juga punya jurkam hebat,( SBY, Prabowo). Ahok melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang gubernur. Sah saja Ahok melakukan pencitraan seperti yang dilakukan Jokowi. Drama yang dimainkan PDIP, loyalitas pendukungnya 70%. Ahok berkinerja baik dan memberikan standar kualitas yang baik bagi seorang gubernur. Parpol harus menyiapkan kadernya; kalau tidak mampu melakukan pengkaderan sebaiknya parpol bubar saja. Warga DKI adalah pemilih rasional.
Sherly Anavita
Drama politik kini justru membuat kaum muda bergairah.
Ada 4 faktor penentu :
- Bagaimana masyarakat Surabaya ?
- Bagaimana masyarakat DKI Jakarta ?
- Bagaimana sikap Bu Risma ?
- Bagaimana sikap Parpol ?
Kalau tidak ada calon lain akan membuat kompetisi kurang seru. Bu Risma dicalonkan sebagai walikota Surabaya hanya dua minggu sebelum pelaksanaan Pilkada. JAKlovers tidak dibiayai oleh siapapun; gerakan independen murni. Fokusnya Risma mau dicalonkan jadi cagub soal parpol pendukung tidak masalah. Yang menjadi pertimbangan utama Risma adalah sikap amanah dan masyarakat Surabaya. Sebetulnya Risma tidak mau jadi pemimpin karena tanggung jawabnya berat. Metode Risma merangkul dan konstruktif. Sedang penentang Ahok cenderung jadi musuh Ahok.
PDIP yang mendukungnya jadi cawagub DKI dipasangkan dengan Jokowi di 2012. Harga diri terpenting bagi seorang pemimpin adalah penting. Pragmatisme menurunkan harga diri. Pemimpin adalah panutan. Berharap Mega menjadi contoh bagi orang muda, dalam menjaga marwah. Baik atau buruk tergantung kepalanya. Berharap bu Risma menjadi panutan. Berharap JAKlovers dan masyarakat DKI bersama-sama mendukung Risma.
Mayjen TNI (Purn) Prijanto
Ibu Mega sebagai anak kandung, tidak akan mengecewakan Soekarno.
- Ada harga diri yang disinggung Pak Ahok
- PDIP sudah mengakar.
- PDIP dari waktu ke waktu selalu mendengar suara wong cilik.
Ada nada menantang Ahok ke PDIP. Kalau PDIP mau mengusung Ahok harus tanya/ijin Teman Ahok. Tiga Parpol pendukung cukup. Kantor PDIP Lenteng Agung ada ruang khusus yang mengolah data. PDIP partai solid, kadernya militan.PDIP konsisten. Ahok melompat dari satu partai ke partai lain. Di Pemilihan Presiden 2014, tidak ada tokoh parpol yang tidak ke rumah Mega di jalan Teuku Umar. Bagaimana Setya Novanto mengajak bu Mega berfoto di Rakernas Golkar.
Sikap inkonsistensi Ahok dalam berpolitik dan hukum. Kutu loncat. Menuntut Foke Cuti, tapi kini Ahok menolak Cuti. Pelarangan dan pembolehan PKL. Oportunis. PDIP menyerap aspirasi rakyat. Karakter ideal Jujur, bersih, tegas, cergas, beradab. Pencitraan bisa dilakukan dengan membayar media. Banyak faksi di PDIP. Pasangan yang mungkin diusung selain Ahok-Heru, yaitu Risma-Djarot, Risma-calon lain.
Honey Anissa Abdullah (Juru Bicara Muda Mudi Ahok). Batal hadir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar