Sabtu, 16 Juli 2016
Tempat :
WARUNG DAUN, Jln. Cikini Raya, Jakarta
Pembicara :
- MAURA LINDA SITANGGANG* (Direktur Jenderal Kefarmasiandan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan)
- SOEDJATMIKO (Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia)
- SALEH DAULAY (Anggota Komisi IX DPR)
- KUNTJORO ADI PURJANTO* (Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia – PERSI)
- MARIUS WIDJAJARTA (Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia YPKKI)
- TEJA YULIANTO (Ketua Forum Keluarga Korban Vaksin Palsu RS Sayang Bunda Bekasi)*By phone
Pangeran Ahmad Nurdin (Koran Sindo)
Produser :
Doly Ramadhon (Sindotrijaya FM)
Interaktif : SMS & WA 0812.111.1046, TWITTER @SindoTrijayaFM, PIN BB 21B9E10A
STREAMING www.sindotrijaya.com, Indovision Channel 500POLEMIK Live di 104.6 Sindotrijaya FM Jakarta dan juga dapat didengar di 66 Stasiun Radio jaringan Sindotrijaya FM di seluruh Indonesia, Streamingwww.sindotrijaya.com, Indovision channel 500 dan Android Sindotrijaya FM.
Dan dengarkan Siaran Ulang Polemik pada Hari Minggu Pukul 22.00-24.0
Ulasan Redaksi :
Brigjen Agung Setia (Bareskrim Polri)
Sudah 23 orang dinyatakan sebagai tersangka. Yang disidik produsen 6 orang, distributor 9 orang, pengumpul kemasan vaksin bekas 4 orang, pembuat label 1 orang, tenaga medis 2 orang, dokter 3orang. Sebanyak 40 saksi dilibatkan dalam pemeriksaan termasuk saksi ahli. Tim Satgas berjalan dengan baik dan kasus sudah tertangani.Bagaimana dengan korban anak yang terpapar vaksin palsu? Ada tim yang menangani termasuk dokter dan BPOM.
Ada 60 orang yang sudah terpapar vaksin palsu. Distributor vaksin terdata cukup baik, dengan akurasi yang baik. Di RS Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur ada 48 anak terpapar vaksin palsu. Penegakan hukum terus berjalan dan proses penyidikan sedang berjalan. Dari 22 sampel 15 vaksin sudah terindentikasi vaksin palsu. Termasuk Anti Bisa Ular palsu. Faktur pengiriman barang menjadi titik penyelidikan dan penyidikan.Terjadi di 9 propinsi, 37 fasilitas pelayanan kesehatan (yang menyerahkan data sampel vaksin ke BPOM). Ada 4 sampel dinyatakan positip vaksin palsu.
Azas Praduga tidak bersalah diterapkan. Pada 29-30 Juli 2016 ke Ciracas ditemukan 10 anak terpapar vaksin palsu dari bidan E; akhirnya ditemukan total ada 197 anak yang terpapapar vaksin palsu. Penyelidikan dan penyidikan dilakukan oleh Bareskrim bukan berdasar laporan masyarakat. Vaksin palsu ada sejak 2003. Ancaman hukum berlapis; mengedarkan vaksin tanpa hak maksimal 5 tahun; sedang berdasar UU Pencucian Uang maksimal 20 tahun penjara. Pencegahan kejahatan perlu kerjasama, untuk memutus proses pembuatan vaksin palsu. Mencegah limbah vaksin (bekas kemasan) dimanfaatkan, tapi harus dibakar.
Teja Yulianto (Ketua Forum Keluarga Korban Vaksin Palsu RS Sayang Bunda Bekasi)
Ada pertemuan dengan RS Sayang Bunda kemarin, yang hadir cuma kasir.Tidak ada penjelasan, keterbukaan dan transparansi.RSSB mengeluarkan 7 data vaksin palsu kepada orang tua, padahal awalnya disebutkan ada 10 vaksin palsu dari perwakilan management RSSB. Tidak ada rasa tanggung jawab RSSB. Kontak dokter anak Florence, hp sudah tidak aktif. Yang ditanyakan "Apa dampak terhadap anak di masa depan?".
Sejak Agustus 2014 mulai ada vaksin palsu di RSSB. Vaksin palsu apa saja ? Apa dampak terhadap tubuh anak? Dari bayi lahir minimal ada 8 vaksin. Sudah ada 78 nama anak yang terpapar vaksin palsu. Ada bengkak dan benjolan daging setelah terpapar vaksin palsu di RSSB. Pihak Mabes Polri, Bareskrim, YLKI, Kemenkes, DPR, bahu membahu dan segera bertindak mengatasi masalah. Perlu sosialisasi Vaksin resmi kepada masyarakat.
Marius Widjajarta (Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia YPKKI)
Di UU Perlindungan Konsumen disebut konsumen punya hak untuk mendapatkan informasi yang jelas, benar, jujur. Konsumen harus didengar, dan bebas memilih.Penemuan Bareskrim perlu diapresiasi. Permenkes minta direvisi. Kewajiban konsumen mengikuti peraturan yang berlaku.
Juni-Juli 2014 menemukan vaksin BCG palsu dan melaporkan ke BPOM; yakni diawali adanya klinik swasta yang akan melakukan vaksinasi BCG yang didapat dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Vaksinasi wajib dan penting bagi perjalanan bangsa.Pemerintah harus profesional. Farmakolog dilibatkan dalam Satgas.Pemerintah jangan membuat kebingungan dan keresahan; harus legowo. Kerjasama dengan YLBHI mengapa ada kejadian Diptheri meningkat.
Soedjatmiko (Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia)
Ketidak mengertian membuat kekhawatiran. Dampak vaksin palsu tergantung isinya. Kalau isinya cairan infus dan gentamicin tidak masalah sepanjang pembuatannya steril. Kalau tidak steril akan timbul merah di kulit dan badan panas. Penyidik dan BPOM yang kompeten menjawab. Produk dalam negeri (Biofarma) terdiri anatara lain vaksin-vaksin BCG, Polio, DPT, Campak, BT, TT, HIB. Yang dipalsukan vaksin impor. Vaksinasi dengan vaksin palsu artinya sama seperti tidak divaksin. Puskesmas, Posyandu, RS Pemerintah. Demam, bengkak, merah, benjolan adalah gejala normal pasca vaksinasi.
6-8 minggu pasca BCG akan timbul benjolan. Perlakukan anak sebagai subyek bukan obyek. Kepada kalangan profesional, dokter, berikan vaksinasi sesuai prosedur. Penyimpanan yang baik. Bekas botol vaksin dibakar. Kemenkes melakukan pengawasan. Anjuran kepada orang tua lanjutkan imunisasi sesuai jadwal. Kalau ada keluhan lapor. Lakukan pola hidup sehat
Saleh Daulay (Anggota Komisi IX DPR)
Kita imbau masyarakat tetap tenang.Pertanyaan DPR soal kandungan vaksin palsu.Prihatin dengan gejolak yang terjadi. Satgas tidak menjalankan saran DPR. Sejak tahun berapa ada vaksin palsu ? Harusnya pemerintah yang ambil peran aktif.Perlu medical check up menyeluruh terhadap anak yang terpapar vaksin palsu. RS Harapan Bunda, data sudah ada tapi belum lengkap. Sudah ada agenda untuk menyidik 14 Rumah Sakit seminggu kedepan. Ada proses hukum dan tindak lanjutnya.
Ada 5 tim yang dibentuk. Senin akan memanggil Kemenkes dan BPOM ke DPR RI.Permenkes yang mengurangi empat kewenangan BPOM minta dihapus. Menjadikan BPOM sebagai independen. Penanganan masalah belum maksimal. Bareskrim tetap mengawal kasus ini agar masyarakat terlindungi. Masyarakat diminta tenang.Kalau perlu akan dibentuk Panitia Kerja/Panitia Khusus DPR.
Aura Linda Sitanggang *By phone (Direktur Jenderal Kefarmasiandan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan)
Satgas sudah melakukan investigasi. Akan ditindak lanjuti temuan vaksin palsu. Dilakukan imunisasi ulang dengan vaksin yang benar. Isi vaksin palsu berbeda-beda. Masalah utama efektivitas vaksin. Akan lihat case by case. Satgas harus bekerja dengan cepat.Klinik ciracas 197 anak terpapar vaksin palsu.
Kuntjoro Adi Purjanto *By phone (Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia – PERSI)
PERSI punya tanggung jawab moral. 28 Juli 2016 melakukan langkah-langkah dan 29 Juli 2016 melakukan edaran SOP tentang vaksin. Rumah Sakit adalah high regulated karena menyangkut keselamatan manusia. Hari ini ada yang turun ke lapangan. Siap membantu Satgas.
Slide foto - foto selama acara |
NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar