Sabtu, 28 Mei 2016
Tempat :
GADO-GADO BOPLO,
Jl. Gereja Theresia No. 41, Menteng - Jakarta Pusat
Kubu keluar akhirnya mengalahkan kubu yang ingin bertahan di Uni Eropa lewat pertarungan ketat dan paling membelah BREXIT, meninggalkan persekutuan 28 negara tersebut. Apa implikasinya bagi konstelasi global, UE, Inggris serta implikasinya?
Bersama :
- Dr. Dewi Fortuna Anwar (Pemerhati Masalah Luar Negeri)
- Dr. Lana Soelistianingsih (Economist, Head Of Research Samuel Asset Management)
- Christ Kanter (Dewan Pertimbangan KADIN)
- Ichan Loulembah (Host)
Penyelenggara :
- Populi Center
- Smart FM Network
Ulasan Redaksi :
Dr. Dewi Fortuna Anwar
Kita semua kaget. Karena poolingnya ketat. Para intelektual, rasionalitas ekonomi, mengatakan sangat buruk kalau Inggris keluar dari Uni Eropa. Namun yang menang sentimen politis populis, yakni ancaman pengungsi. Dulu Inggris bergabung dengan UE dengan setengah hati. Tidak ikut Schengen yang membebaskan visa antar 26 negara anggota Uni Eropa. Poundsterling mata uang kuat sekali. Inggris masuk UE dengan negosiasi. Orang tua merasa tidak nyaman dengan perkembangan budaya global kaum muda. Ada xenophobia.
Wales sama dengan England. Irlandia untuk dan Skotlandia ingin tetap di UE. Skotlandia dalam sejarahnya selalu ikut Perancis dan dibela Perancis untuk pisah dari Inggris. Begitu juga Irlandia Utara pro UE.Sentimen primordialisme. Hanya sekali dalam sejarah Inggris bekerja sama dengan Perancis dalam Perang Dunia; untuk melawan Jerman. Masalah Inggris baru mulai baik ekonomi maupun politik. Traktat Lisbon 2007 ada klausul dengan syarat dalam dua tahun dan disetujui semua anggota UE bila ada anggota mau keluar dari UE. UE sudah membuat perjanjian dengan 58 negara. Ada 80.000 lembar legislasi yang harus dibaca ulang; mana yang harus direvisi.Jangka pendek semua shock termasuk pasar uang. Secara ekonomi global belum recover, Eropa, USA, Tiongkok juga belum menggembirakan. Kebijakan Luar Negeri prioritas bilateral.
Kemampuan Indonesia untuk mengatasi krisis semakin membaik (Resilience). Apakah domestic financing Indonesia kuat ? Merupakan sentimen anti globalisasi, upaya meningkatkan ketergantungan, saling menguntungkan secara ekonomi, economic advantage. Orang jauh menjadi terlalu dekat, tapi terlalu kenal jadi tidak suka. Timbul sektorianisme; neo-nationalism; isu terorisme; anti Islam; sentimen ras. Anti globalisasi, pemenanganya major corporation. Bagaimana negara-negara yang hanya jadi target pasar. Kalau ke London kita beli sendok, garpu dan pisau dapur kini bukan buatan Inggris lagi tapi Tiongkok.
Donald Trump sangat anti internasional. Semua pihak harus mencermati dan pasang kuda-kuda.Pendulum politik kita terlalu ekstrim. Kekayaan global sangat terbantu dengan perdagangan luar negeri. Tapi mengalami kesenjangan ekonomi. Modus baru globalisasi dengan pendekatan konteks budaya lokal. Peran Wapres diposisikan sebagai koordinator ekonomi bersama Menko Ekonomi. Peraturan/UU yang menghambat pertumbuhn ekonomi dihapus.
Ketua BKPM melakukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Reformasi birokrasi disetujui, tapi rasionalisasi ditolak. Dampak geopolitiknya, Eropa goncang. Kekuatan sayap kanan yang anti pengungsi dan tenaga kerja asing menguat. Meski kalau Donald Trump kalah artinya ada sekelompak masyarakat USA setuju dengan ide Donald Trump. Dialog antar bangsa dan agama, agar terjadi keamanan. Yang paling senang adanya BREXIT adalah Putin yang menginginkan UE melemah. Putin memulai nasionalisme dengan mencaplok wilayah Ukraina. Kemampuan UE menahan ekspansi Rusia jadi berkurang. UE tetap butuh pekerja-pekerja Luar Negeri yang tidak mau dikerjakan lagi oleh orang Eropa.
Bagaimana kita memitigasi dampak - BREXIT ?. Bukan hanya masalah ekonomi tapi dampak sosial budaya juga perlu diperhitungkan. Mau dibawa ke mana globalisasi dan regionalisasi ? Gunakan untuk mereview kebijkan-kebijakan kita. Kampanye/komunikasi pro UE kurang efektif. Sehingga tidak meyakinkan warga Inggris. Ada ketidak-pastian UE. ASEAN dibentuk dengan tujuan utama politik untuk memperkuat pertahanan. Sejauh mana integrasi ekonomi ASEAN terbentuk ? United Kingdom ini pusat keuangan dunia, BREXIT akan menimbulkan guncangan. Negara-negara Eropa Timur yang baru bergabung di UE butuh perlindungan dari UE; terutama dari ancaman Rusia.
Dr. Lana Soelistianingsih
Kerugian paling nyata dalam konteks ekonomi adalah hilangnya treatment khusus yang menguntungkan. Inggris termasuk stabil ekonominya juga mata uang Poundsterling. Jerman menjadi motor ekonomi Eropa. Sebenarnya Ekspor Inggris ke UE lebih besar dari impornya (63%). Pengangguran di Inggris 5%. Kekhawatiran masuknya tenaga kerja asing, berkurangnya porsi ekonomi akibat memburuknya ekonomi UE. Pertumbuhan ekonomi United Kingdom 2%, UE 1,7%. Pro BREXIT berpikir ekonomi Inggris akan lebih kuat kalau memisahkan diri. Padahal kalau Inggris keluar banyak kemudahan UE yang hilang. Implikasinya juga turis dari UE akan berkurang karena sentimen terhadap Inggris.
Banyak kantor perwakilan akan pindah yang akan mengurangi tenaga kerja.Sebaliknya negara UE akan menyerap tenaga kerja baru. Pasar saham langsung turun. Bank dari Luar Negeri ambil posisi bertahan, likuiditas akan berkurang. Sejak semakin terbuka sebelum 2010 kita surplus dengan Tiongkok. Tapi kemudian defisit.
Begitu juga di ASEAN kita defisit setelah MEA. Kita mengimpor barang konsumsi yang harganya lebih murah dibanding diproduksi Dalam Negeri. Ada masalah logistik dan distribusi jadi masalah infrastruktur. Minimal butuh RP 2.600 Triliun dana untuk membangun infrastruktur. Ada nuansa pemerintah kita ingin membuka pasar terhadap MEA. Ada baiknya kita melakukan konsolidasi dalam negeri. Pemangkasan anggaran terhadap belanja rutin. Tambah utang tidak apa-apa untuk leverage. Masih ada ruang 7% untuk tambah utang sepanjang masih kurang dari 33%.
Ada beberapa masalah kita, birokrasi, pembiayaan, infrastruktur, korupsi. Perlu diwaspadai, shock yang terjadi di pasar uang. Rupiah melemah tapi BI sudah turun tangan. Banyak bahan baku diimpor. Konsolidasi. Rupiah harus stabil. USD menguat harga komoditas kita turun. Kita harus wide angle. Kita punya hubungan dagang kuat dengan Tiongkok. Sektor riil juga terdampak. Produksi, tenaga kerja, daya beli masyarakat. Kuatkan kondisi Dalam Negeri. Kuatkan konsumen Dalam Negeri. Kita bisa produksi di vietnam dan produksinya dipasarkan di Indonesia.Bank diwajibkan melaporkan semua transaksi pemegang kartu kredit. Tax ratio kita masih rendah. Yang bisa membentu pertumbuhn adalah konsumsi Rumah Tangga. Transaksi kartu kredit turun 15%. Padahal Kartu Kredit tidak hanya untuk konsumsi. Andalkan kekuatan domestik.
Christ Kanter
Dampak terhadap perekonomian Indonesia. Jokowi berinisiatif membahas perdagangan dengan UE. Potensi UE banyak untuk ekspor Indonesia. Hambatan Indonesia terhadap UE banyak. UE yang berpusat di Brussel sulit memperjuangkan keseluruhan anggota UE. Minat Foreign Direct Investment dari Inggris ke Indonesia cukup besar. Pemahaman ekonomi dan politis orang Inggris tinggi; jadi cenderung populis. Surat Utang Negara, obligasi di Indonesia diobral.Isu populis secara politis akan lebih besar dari isu ekonomi. UE lebih pragmatis soal ekonomi, peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja. Pembangunan Infrastruktur Indonesia butuh Foreign Direct Investment. Makro ekonomi kita sedang buruk.
Ada tiga bank besar Inggris jatuh 20%.NPL kita diatas 5%. Dampak langsung minimum tapi akan berkelanjutan. Fokus ke United Kingdom dan negara-negara besar di UE. Kalau orang lagi sakit ditowel sedikit saja akan jatuh. Harga komoditi masih rendah. Pertumbuhan ekonomi direvisi. Exchange rate Rupiah terhadap USD diatas 13.000an. Pemerintah harus meyakinkan pasar bahwa BREXIT tidak berdampak buruk. Pemerintah sekarang membuat langkah yang tepat. Semangat "too market approach" harus diperhitungkan dampak domestiknya. Kalau ada yang harus dijaga ya dijaga. Di USA hak paten tetap 12 tahun. Begitu juga Jepang sangat protektif. Pembahasan CEPA masih pending. Bagaimana kita mendevelop industri manufaktur kita? Bagaimana mengangkat peternak kita untuk meningkatkan jumlah ternak, juga industri gula dan beras. Industri makanan dan minuman meningkat karena demand Dalam Negeri meningkat. Langkah untuk ketahanan pangan belum jelas. Bawang konsumennya bukan hanya Rumah Tangga tapi juga industri. Karena pertanian punya siklus produksi.
12 Paket Ekonomi tepat. Paket I saja belum rampung. Pemerintah akan mengawasi pelaksanaan semua Paket Ekonomi. Akan ada gugus tugas. Tapi siapa yang akan memimpin ? Ada benturan kepentingan antar Kementerian. Tunjuk Jusuf Kalla sebagai leader pelaksaan Paket Ekonomi. BREXIT bersifat multi dimensi, berdampak kepada Indonesia. Kita harus bersatu karena resources kita terbatas. Harus hand in hand. Harus alert. Jangan ignore, kita harus membahasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar