Seminar Nasional
Memperingati Hari Kartini
dan Hari Bumi
Memperkuat Akses Perempuan
Atas Sumber Daya Alam
dan Hari Bumi
Memperkuat Akses Perempuan
Atas Sumber Daya Alam
Selasa 19 April 2016
Tempat :
Annex Building, Lantai 10. Ruang Annex 1-3. Jakarta
Keynote Speech :
Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Sesi I
Memperkuat dan Melindungi Hak Perempuan
di sektor Kehutanan dan Wilayah Adat
Narasumber :
- Puspa Dewy (Solidaritas Perempuan) "Perjuangan perempuan dalam memperluas akses terhadap pengelolaan sumber daya alam Hutan"
- Devi Anggraini (PEREMPUAN AMAN) "Perjuangan perempuan adat untuk pengelolaan wilayah adat"
- Nur Masripatin (Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim) "Keadilan Gender dalam Penanganan Perubahan Iklim"
Moderator:
Wimar Witoelar (Yayasan Perspektif Baru)
Sesi II
Memperluas Hak Perempuan
di sektor Sosial, Politik dan Ekonomi
Narasumber :·
- Hotlin Ompusunggu (Yayasan Alam Sehat Lestari)(Topik: Melindungi hutan melalui pelayanan kesehatan)·
- Sergina Loncle (Kopernik)(Topik: Memperluas akses energi ramah lingkungan untuk ekonomi keluarga)·
- Hadi Daryanto (Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan)(Topik: Menjadikan perempuan pelaku utama Perhutanan Sosial)
Moderator :
Prita Laura 14.15 – 15.00
Ulasan Redaksi :
Keynote Speech :
Siti Nurbaya Bakar
Berterima kasih kepada panitia. Bagus memperkuat bgs untuk bisa mengelola sumber daya alam dengan baik dan memperkecil dampaknya serta berkelanjutan. SDA ada tambang, flora dan fauna, angin, ombak. Di daratan dan di lautan. Masa depan kita adalah laut. Pengelolaan SDA digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Memberantas kemiskinan dan menurunkan indeks Gini. Pemb sosek memberikan kes yg sama pada laki dan perempuan. Perempuan desa yg bergantung SDA paling terdampak dari kerusakan alam. Perem mempunyai kontrol yg lbh kecil atas kerusakan tanah. Perlindungan dan pengelolaan masyarakat berperan u meningkatkan kemandirian. Kearifan lokal juga dipertahankan. Perubahan iklim berdampak nyata thd kehidupan khususnya thd perempuan dan anak2.Mitigasi, adaptasi, ketahanan, pemb rendah karbon. Pemerintah sedang melakukan tindak lanjut hasil COP-21 Paris. Perempuan memegang peran penting dalam Koordasi dan komunikasi.
Narasumber Sesi I :
Puspa Dewy
Mengapa perempuan berjuang ? Alam dan manusia saling terkait. Perempuan lebih dekat dengan alamnya. Alam adalah penyedia pangan. Penentuan pangan dalam keluarga oleh perempuan. Alam meliputi nilai spiritual; kearifan lokal, sosial, budaya dan politik.Alam juga penyedia obat-obatan. Alam sumber mata pencaharian (livehood) dan kehidupan lainnya. Perempuan berjuang untuk mengembalikan dan mempertahankan Sumber Daya Alam yang dirampas dan dihancurkan. Terjadinya buruh migran adalah sebagai dampak rusaknya Sumber Daya Alam. Misal terjadi di Kerawang. Cara pandang perempuan terhadap tanah berbeda dengan laki-laki. Perempuan Kendeng berjuang untuk tanahnya dari pendirian pabrik semen. Caranya dengan reclaim lahan; inisiatif rebut wilayah kelola perempuan; bersuara, dialog dengan pemerintah.
Testimoni Herlina
perempuan asal Desa Sehat, Mentangai, Kalimantan Tengah, untuk mempertahankan hutannya sebagai sumber kehidupan. Yang berkonflik dengan PT Semesta Raya.Tantangan perempuan berjuang thd stigmatisasi; intimidasi; dibenturkan peran domestik; kekerasan; kriminalisasi.Kebij blm melindungi perempuan. UU 7 1984. Solusi. Maksimalkan dan mengintegrasikan kebij yg melindungi peremp atas pengelolaan SDA. Gender audit; keterlibatan perempuan; std perlindungan ; gerak bersama.· Devi Anggraini Tiga hal yang menjadi identitas Perempuan Adat yaitu adanya wilayah: pengetahuan; otoritas. Penyebab munculnya Masyarakat Adat, ketimpangan penguasaan ruang hidup. Adanya dominasi ruang hidup oleh korporasi mengubah hubungan sosial; sistem dan nilai hidup, cara pandang dan pengetahuan/kearifan tradisional Masyarakat Adat terhadap Sumber Daya Alam. Mengapa Perempuan Adat rentan. Negara tidak mengakui Masyarakat Adat; sistem negara cenderung patriakhi dan maskulin di level kebijakan; kesenjangan tingkat pendidikan, informasi/pengetahuan. Pengalaman perempuan tidak dipandang sebagai dasar yang sah untuk membangun teori. Kehidupan perempuan tidak dikaji.Akibatnya kemiskinan.Perempuan Adat adalah kunci management Sumber Daya Alam yang berkelanjutan.·
Nur Masripatin digantikan oleh Achmad Gunawan
Mengapa mempertimbangkan gender dalam aksi perubahan iklim ? Untuk keadilan gender.60% perempuan di negara berkembang buta huruf. Kerentanan terhadap perubahan iklim yg terkait gender. Misal berkurangnya sumber daya di desa menyebabkan migrasi pria ke kota, shg beban kerja wanita bertambah. Berkurangnya prod tanaman dan ternak dpt menyebabkan berkurangnya pendapatan, baik pria maupun wanita. Meningkatnya muka air laut dpt menggenangi daratan. Perubahan iklim dipraktikan akan semakin mengurangi produksi tanam dan pangan di sejumlah kawasan, terutama wil tropika (kekeringan, hilangnya lahan pantai karena kenaikan muka air laut). Produksi pangan merupakan tg jwb wanita untuk 70-80% Rumah Tangga di Amerika Latin dan Karibia. Sumber bahan pangan konvensional bisa menjadi semakin langka dengan adanya perubahan iklim. Perubahan iklim bisa memperburuk masalah kekurangan air. Perubahan iklim berdampak terhadap kesehatan. Perlu pelibatan wanita dalam pengambilan keputusan, misalnya berkaitan dengan akses dan pengaturan sumber daya air, akses terhadap kesehatan. Adaptasi bicara kerentanan. Adaptasi setara dengan mitigasi/pencegahan. Konferensi UNFCC ke 7 (COP 7) di Maroko.Konferensi UNFCC ke 18 (COP 18) di Doha, Qatar.Konferensi UNFCC ke 20 (COP 20) di Lima, Peru 2014.Konferensi UNFCC ke 21 (COP 21) di Paris, Perancis.
Slide foto - foto selama acara |
Beberapa Slide :
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar