Waktu :
2 Maret 2016
Tempat :
Ruang GBHN, Nusantara V, MPR RI, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Tema: "Blok Masela: Menuju Keputusan yang Konstitusional dan Bermartabat"
Pembicara :
Moderator :
M. Hatta Taliwang (IRESS)
Penyelenggara :
Ulasan redaksi :
Sambutan :
Marwan Batubara, IRESS
Menguraikan latar belakang perlunya diskusi publik ini karena adanya silang pendapat antara Rizal Ramli dengan Sudirman Said.
DR Connie Rahakundini Bakrie
Keributan yang terjadi tentang Blok Migas Masela di Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Bagian Barat, seolah proyek belaka. Perlu win-win solution orientation dan holistic approach. Dari Tanimbar untuk Tanimbar dan Indonesia. Kembangkan-Bangun-Kelola-Jaga. Perubahan inward looking ke outward looking. Tidak boleh ada jual beli tanah di Kepulauan Tanimbar.
Iskan Q. Lubis
Tiga hal penting Blok Masela, bagaimana kedaulatan negara?; bagaimana industri berkembang?; bagaimana mempertahankan kearifan lokal? SKK Migas bukanlah pemegang kuasa negara karena tidak mempunyai neraca keuangan; tetapi BUMN yakni Pertamina. Menteri Keuangan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan perlu didengar pendapatnya. Mengusulkan Pertamina jadi BUMN khusus.
Amin Sunaryadi
Menjelaskan kronologis tentang Lapangan Abadi Blok Migas Masela sejak 16 Nopember 1998 hingga kini. Yang diperlukan adalah revisi Plan of Development. 4- Ronny Rusli, Kementerian ESDM. Sebagai eksportir LNG terbesar Indonesia cukup berpenglaman tentang pengelolaan Blok Migas. Misal LNG di Arun-Aceh dan Badak-Kaltim. Qatar adalah negara dengan cadangan gas terbesar di dunia (1500 TCF), dan kandungan LPG 25 billion barrels. Konsumsi LNG terbesar di Asia adalah Tiongkok, Jepang dan India. Cadangan gas Indonesia 10,3 TCF. Belum ada kapal besar untuk FLNG; bahkan Jepang dan Korea Selatan serta Belanda pun belum bisa memproduksinya.
DR. Enny Sri Hartati
Yang penting apa manfaat Blok Migas Masela bagi masyarakat? Sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. Pertamina harus menjadi ujung tombak. Keluhan industri dalam negeri adalah mereka butuh gas tapi kekurangan pasokan. Pasokan baru 50% dengan harga beli yang lebih mahal dibandingkan dengan gas yang diekspor. Penyertaan untuk kepentingan regional melalui BUMD. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
2 Maret 2016
Tempat :
Ruang GBHN, Nusantara V, MPR RI, Jl. Gatot Subroto No.6, Senayan, Jakarta Tema: "Blok Masela: Menuju Keputusan yang Konstitusional dan Bermartabat"
Pembicara :
- Iskan Q. Lubis (Anggota Komisi VII FPKS DPR RI)
- DR. Rizal Ramli (Menko Maritim & SDA)
- Sudirman Said (Menteri ESDM)
- DR Connie Rahakundini Bakrie (Ketua Task Force Pembangunan MTB President IIMS)
- DR. Enny Sri Hartati (INDEF)
- Marwan Batubara (IRESS)
Moderator :
M. Hatta Taliwang (IRESS)
Penyelenggara :
- Iskan Qolba Lubis (Anggota Komisi VII FPKS DPR RI)
- Indonesian Resources Studies (IRESS)
Ulasan redaksi :
Sambutan :
Marwan Batubara, IRESS
Menguraikan latar belakang perlunya diskusi publik ini karena adanya silang pendapat antara Rizal Ramli dengan Sudirman Said.
DR Connie Rahakundini Bakrie
Keributan yang terjadi tentang Blok Migas Masela di Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Bagian Barat, seolah proyek belaka. Perlu win-win solution orientation dan holistic approach. Dari Tanimbar untuk Tanimbar dan Indonesia. Kembangkan-Bangun-Kelola-Jaga. Perubahan inward looking ke outward looking. Tidak boleh ada jual beli tanah di Kepulauan Tanimbar.
Iskan Q. Lubis
Tiga hal penting Blok Masela, bagaimana kedaulatan negara?; bagaimana industri berkembang?; bagaimana mempertahankan kearifan lokal? SKK Migas bukanlah pemegang kuasa negara karena tidak mempunyai neraca keuangan; tetapi BUMN yakni Pertamina. Menteri Keuangan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan perlu didengar pendapatnya. Mengusulkan Pertamina jadi BUMN khusus.
Amin Sunaryadi
Menjelaskan kronologis tentang Lapangan Abadi Blok Migas Masela sejak 16 Nopember 1998 hingga kini. Yang diperlukan adalah revisi Plan of Development. 4- Ronny Rusli, Kementerian ESDM. Sebagai eksportir LNG terbesar Indonesia cukup berpenglaman tentang pengelolaan Blok Migas. Misal LNG di Arun-Aceh dan Badak-Kaltim. Qatar adalah negara dengan cadangan gas terbesar di dunia (1500 TCF), dan kandungan LPG 25 billion barrels. Konsumsi LNG terbesar di Asia adalah Tiongkok, Jepang dan India. Cadangan gas Indonesia 10,3 TCF. Belum ada kapal besar untuk FLNG; bahkan Jepang dan Korea Selatan serta Belanda pun belum bisa memproduksinya.
DR. Enny Sri Hartati
Yang penting apa manfaat Blok Migas Masela bagi masyarakat? Sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. Pertamina harus menjadi ujung tombak. Keluhan industri dalam negeri adalah mereka butuh gas tapi kekurangan pasokan. Pasokan baru 50% dengan harga beli yang lebih mahal dibandingkan dengan gas yang diekspor. Penyertaan untuk kepentingan regional melalui BUMD. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Beberapa slide :
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar