Saiful Mujani Research and Consulting
(SMRC)
(SMRC)
"Presentasi Survey Nasional"
Waktu :
Selasa, 12 Januari 2016
Tempat :
Kantor SMRC,
Jl Cisadane no 8, Cikini, Jakarta Pusat.
Pemerintahan Jokowi sering dianggap penuh dengan kegaduhan. Presiden kerap dituduh tidak mandiri, lemah, atau tidak cukup presidensial. Tapi bagaimana sebenarnya masyarakat menilai kinetja President dan kabinetnya. Apa benar mereka tidak puas? Seberapa optimis mereka dengan pemerintah, dengan kondisi ekonomi, sosial, politik pada 2016? Apa harapan masyarakat? Siapa yang paling layak jadi president saat ini?
Pembicara:
- Djayadi Hanan, Ph.D.,
- Dr. J. Kristiadi,
- Burhanuddin Muhtadi,
- Eva Sundari
ULASAN :
Djayadi Hanan, Ph.D.,
Ada banyak kegaduhan dan pemberantasan korupsi, karena presiden dianggap kurang mandiri dalam mengambil keputusan. Harapan pokok masyarakat di 2016 untuk tampil lebih presidensial. Apa modal politik presiden ?
Ada 8 butir parameter dasar yang relevan dengan warga. Yaitu
- Arah Bangsa;
- kondisi Demokrasi;
- Kondisi Ekonomi;
- Kondisi Politik;
- Kondisi Penegakan Hukum;
- Kondisi Keamanan;
-Kondisi Kebebasan;
- Kondisi Sosial-Ekonomi.
Apa yang perlu diagendakan oleh presiden kedepan ? Konfigurasi parpol. Bagaimana relasi yang baik presiden dengan parpol? Parpol adalah sumber daya, mau digunakan atau tidak. Prasyarat dasar 1 adalah Arah Perjalanan Bangsa. adalah bagaimana jalannya demokrasi. sistem pemerintah yang paling cocok. Prasyarat dasar 2 adalah kepercayaan terhadap lembaga-lembaga Negara. TNI yang dinilai tertinggi, diikuti oleh Presiden dan KPK. Tantangan makro adalah kondisi Ekonomi, politik, hukum dan keamanan. Kondisi Ekonomi Rumah Tangga Desember 2015 lebih positif. 59% ekonomi akan membaik. Kondisi ekonomi nasional lebih baik 30%. 27% lebih buruk. Rata-rata dianggap sedang. Inflasi Year on Year 4.89%, pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka, kemiskinan. Ekonomi nasional akan membaik . Upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Jumlah pengangguran semakin banyak Jumlah orang miskin semakin banyak. Mencari kerja semakin sulit dibanding tahun lalu. Pemerataan kesejahteraan. Temuan kondisi sosial-ekonomi.
Kondisi politik dinilai sedang. Kondisi penegakan hukum dinilai positif sedang. Kondisi keamanan dan ketertiban dinilai baik. Korupsi dinilai semakin banyak dan memburuk. Ancaman negara lain dinilai semakin aman. Ancaman teroris meningkat. Perpecahan antar kelompok semakin aman. Revisi UU KPK 26,2% masyarakat mengetahuinya. Rencana penghapusan penyadapan tidak disetujui masyarakat. Rencana penghapusan penuntutan oleh KPK tidak disetujui masyarakat.
Kinerja Presiden Jokowi secara umum 53% puas. Keyakinan atas kemampuan Jokowi untuk memimpin 63% yakin. Modal politik untuk tampil lebih presidensial. Kinerja Menteri 50,6% dinilai puas. Koalisi pemerintahan Jokowi, ya 61,5%. Sekretariat Gabungan Partai Politik perlu 69,6% Pilihan Presiden. Top of mind Jokowi dan Prabowo Subianto.
Dr. J. Kristiadi
Bangsa ini bangsa yang hebat. Dalam himpitan kesulitan masih mengatakan arah bangsa ini benar. Tahan menderita. Diinjak-injak selama 32 tahun masih tahan. TNI dinilai paling baik. TNI dinilai bagus karena civilian selalu inferior terhadap tentara; Kalau tentara ditugaskan membuat lahan pertanian (di Papua) dan membuat jalan selalu baik hasilnya. UUD 1945 menyebut parpol untuk ikut pemilu. Realita ada yang bukan parpol tapi kerumunan orang. Pembangunan infrastruktur pemerintah Jokowi dinilai baik sekali. Tapi pembangkit listrik masih belum. Golkar sudah melempar handuk. Tinggal bagaimana Presiden Jokowi mengolahnya.
Jokowi bekerja benar. Proyek mangkrak diselesaikan. Parpol sudah melibatkan masyarakat. Misal dana partai. Persoalan parpol di Indonesia adalah persoalan ketuanya dan oligarki. Perlu pembaharuan karena kalau tidak akan ada terjadi pembusukan. Di desa tenaga dan kayu bakar tidak dihitung. Sekedar makan saja bisa. Misal makan jagung + garam. Di jogja ada nasi kucing seharga RP 1.000,-/bungkus. Apa yang dikerjakan SBY sebenarnya tidak begitu menonjol, tapi dinilai masyarakat baik.
Burhanuddin Muhtadi
Sikap masyarakat dan kaum elit yang mendukung Jokowi patut diapreasiasi. Di Thailand politiknya deadlock. Tidak nyambung persepsi ekspektasi politik oleh masyarakat umum dan kaum elite. Kutukan presidensial, presiden tidak bisa mengabaikan elite parpol. Ada bounch back kepuasan terhadap Jokowi. 6 bulan terakhir Jokowi mampu mengkonsolidasi kekuatan politiknya. Jika mampu menahan inflasi ke tingkat yang rendah otomatis meningkatkan kepuasan terhadap kinerja presiden. Harga BBM dan harga beras juga berpengaruh.
Komitmen Jokowi yang menurun adalah komitmen terhadap anti-korupsi. Secara ekonomi on the right track. Badrodin Haiti akan pensiun pertengahan 2016. Apakah ada perpanjangan masa kerja Badrodin? Siapa akan menggantikannya? Reshuflle Kabinet Jilid II ? Retrospeksi egosentrik vs sosiotropik. Elektabilitas tertinggi ada pada Prabowo Subianto menurut survei lain. Ridwan Kamil calon rising star. Triple Minority Jokowi terdiri minoritas politik, minoritas parpol pendukung, minoritas di PDIP. Kunci terpilih kembalinya jokowi.
Di 2019 ada di pemberantasan korupsi dan pertumbuhan ekonomi. Negara yang baru mengalami transisi umumnya tentara/militer dinilai positif. Misal di Eropa dan Afrika. Parpol dinilai buruk juga berlaku umum di banyak negara. Jokowi adalah seorang teknokratis-populis, yang berani mengalihkan subsidi BBM untuk membangun infrastruktur.
Slide foto-foto selama acara |
NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar