ULASAN :
Chappy Hakim
Tujuan gathering media adalah memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat dan decision maker. Masalah penerbangan di negeri ini agar lebih baik. Commercial flight menghadapi tantangan besar. Berkategori 2 yang belum comply ICAO. Kemenhub yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaran penerbangan sipil; khususnya Dirjen perhub Udara (Penerbangan sipil).
Satu tahun terakhir ada penilaian cukup baik, ada kemajuan. Dirjen perhubungan Udara mulai menegakkan aturan yang berlaku. Misalnya kalau ada peswat tergelincir. Pelarangan membangun bandara oleh swasta yang tidak kompeten. Adanya ketegasan dalam penegakkan aturan. Harus ada disiplin; pengawasan ketat aturan: law enforcement. Digunakannya pangkalan militer untuk penerbangan komersial. Di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Jogjakarta.
Pertumbuhan jumlah penumpang 10-15% yang menyebabkan delay. Pemindahan penumpang dari bandara Soetta ke Halim untuk mengatasi jumlah penumpang yang membludak. Bandara Soekarno-Hatta yang yang berkapasitas 22 juta kini menanmpung 50 juta penumpang. Delay tidak terelakkan. Koordinasi dengan Bandara Halim belum baik. Terjadi juga di Bandung dan Jogjakarta. Belum ada upaya mengatasi masalah secaara tuntas. Pertumbuhan penumpang harusnya dianggap peluang; tapi pihak penerbangan swasta belum menyikapi dengan baik.
Bagaimana negeri ini dinilai ICAO masuk kategori 2. Apabila otoritas penerbangan menerapkan aturan. ICAO finding menyatakan penerbangan sipil Indonesia belum memenuhi semua syarat keselamatan dan keamanan. Lebih 80% air space ASEAN ada di Indonesia. Kita kekurangan SDM dan infrastructure untuk menghadapi pertumbuhan penumpang.
Ir. Edwin Soedarmo MM-MBA
Delay sepanjang 2015 menyebabkan penumpang merusak bandara. Kecelakaan pesawat, kebakaran terminal 2E bandara Soetta, ada pilot dan pramugari terkena kasus narkoba. Jumlah kecelakaan 14 kejadian di 2015. Paling banyak terjadi di Papua (36%) Pada saat landing kejadian kecelakaan paling banyak. Airport safety. Airport security. Airline service Rating. CSE Aviation Rating Conclusion Garuda Airways yang paling baik diikuti Express Air. Dan Bandara Sultan Syarif Kasim II adalah bandara terbaik. Ada 56 airline di Indonesia.
Samudra Sukardi, MMIS, MSIS.
Komponen penerbangan sipil yaitu regulator, industri penerbangan, airline practising, airline operator, infrastructure, maintenance repair and overhaul, Sekolah pilot. Regulator Dirjen Perhubungan Udara. Tahun 2015 belum banyak kemajuan, karena masih kategori 2. Jumlah inspektor yang masih kurang. Yang bagus mengenai Paket Ekonomi VIII yang membebaskan bea masuk untuk spare part pesawat. Industri pesawat PDTI menciptakan CN 235. Melaksanakan desain dan prototipe N 219. Aircraft leasing dan perbankan kecil supportnya, ongkos pembelian banyak ke luar negeri (asing). Karena dianggap risikonya tinggi. Airline operator.
Jumlah kecelakaan meningkat di 2015. Masih sering terjadi delay. Airline harus punya corporate manual secara tertulis. Dan safety policy yang tertulis. Pilot yang nyabu tanggung jawab management airlinenya. Harus ada asosiasi pilot yang mengawasi. Infrastructure: airport authority dan airport facility. Pembangunan terminal 3 bandara Soetta belum selesai. Mengatur orang yang hilir mudik tanpa tujuan saja sulit. MRO (Maintenance Repair and Overhaul).
Terjadi 2 Wing pesawat B777 bersenggolan. 70% pemeliharaan dikerjakan di luar negeri. Hanggar 4 GMF resmi dibuka. Flying School sudah menjamur di Indonesia. Kalau bisa menghasil Pilot bukan co-pilot. Sehingga banyak pilot asing digunakan oleh operator Indonesia. Susi Air 95% pilotnya adalah pilot asing. Di sekolah penerbangan Curug ada 1 angkatan yang tidak lulus-lulus karena jam terbangnya kurang (jumlahnya 40 orang). Di Indonesia ada 600 bandar udara.
.
Slide foto-foto selama acara |
Slide Chappy Hakim :
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar