Diskusi Panel
"Semakin Intim dengan Maritim"
Mendorong Peran Industri Keuangan
Di Sektor Kelautan & Perikanan
Waktu :
Selasa, 15 Desember 2015
Tempat :
Ruang Balai Agung Betawi, Hotel Santika Premier Jakarta
Jl. AIPDA KS. Tubun No. 7. Jakarta
Opening Speech :
DR. Rahmat Waluyanto, MBA (Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK)
Keynote Speech :
Narmoko Prasmadji (Dirjen Perikanan Tangkap KKP)
Speakers :
- Mohammad Irfan (Dir. UMKM BRI)
- Diding S. Anwar (Dirut Jamkrindo)
- Herwindo Suwondo (Ketum Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia)
- Thomas Darmawan (Ketum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia)
- Slamet Edi Purnomo (Kepala Dep. Perijinan dan Informasi Perbankan/ Ketua Jaring OJK)
Moderator :
Bahri Halim
ULASAN :
Narmoko Prasmadji
Sustainability harus kita jaga. Kita punya 816 pelabuhan perikanan, dengan 22 ditangani pusat. Dan peranan sektor keuangan sangat diperlukan. Ini semangat trisakti, diantaranya berdaulat di laut Berharap cita2 kita bersama bisa dicapai dalam waktu singkat, dengan sinergis. Tahun 2016, 1 juta nelayan akan diasuransikan.
Mohammad Irfan
BRI sangat siap membantu JARING. Tahun 2016 BRI akan meluncurkan satelit sendiri. Dengan demikian BRI akan menjadi aatu2nya bank yang mempunyai satelit sendiri. BRI menyasar berbagai sektor dalam masyarakat, menyiapkan begitu banyak skill. Yang paling kecil dinamakan Bina Lingkungan.
Diding S. Anwar
Jamkrindo adalah BUMN yang bergerak di bidang jaminan kredit. Di Jamkrindo ada 2 direktorat, yakni Direktorat Bank dan Non Bank. Wilayah kerja ada di semua 34 provinsi. Di industri penjaminan selain jamkrindo ada jamkrida.
Herwindo Suwondo
Sustaibility tidak ada gunanya bila tidak bermanfaat bagi masyarakat. Daya saing Indonesia rendah, mungkin karena selama ini tidak pernah diperhatikan pemerintah. Aturan sebaiknya tetap, dan jangan mudah berubah2.
Thomas Darmawan
Produksi udang Indonesia adalah terbesar di dunia Modal produksi udang sampai 700 juta rupiah Kita juga punya potensi tambak2 di laut. Itu bisa dipakai untuk tambak2 macam2 ikan Pasar ASEAN tetap prioritas, karena mencegah kapal2 dari Tiongkok masuk Indonesia. Pertumbuhan konsumsi ikan terus meningkat. Kita harus tetap memproduksi ikan, baik untuk masyarakat menengah bawah maupun golongan kaya. Target konsumen ikan tahun 2016 diharapkan menjadi 54 kilo dari 40 kilo tahun 2015
Slamet Edi Purnomo
Di dalam MOU pihak pertama adalah kementerian. OJK adalah pihak kedua. Infrastruktur adalah hal paling penting. Kita ketinggalan dalam hal teknologi, dibanding negara lain, terutama China dan Vietnam. Saat ini posisi maritim kita masih kalah dari Thailand, walaupun kita punya geografis yang panjang. Yang paling menguntungkan adalah sektor pengolahan. Semua rakyat nelayan dibiasakan menabung, agar tahu cash flow mereka.
Slide foto-foto selama acara |
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar