Nobar Media
'Alvin's Harmonious
World of Opposites'
(Platon Theodoris, 73 menit, 2015)
Waktu :
Kamis, 12 November 2015
Tempat :
Kineforum DKJ. Kompleks Taman Ismail Marzuki,
Jalan Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat
Sesi Tanya Jawab
Platon Theodoris cukup fasih berbahasa Indonesia Betawi dalam menjawab pertanyaan para awak media. Sang sutradara ini rupanya berkuliah di Institut Kesenian Jakarta, dan beliau ini mengategorikan filmnya bergenre drama. Menurutnya shooting film makan waktu 35 hari berlokasi di Australia dan Indonesia.
Ide cerita beliau dapatkan dari pengalaman hidup orang kota. Film ini menurut saya beralur bagus dan lancar yang bisa membuat penonton penasaran sampai akhir. Iringan musik dalam film ini juga terdengar enak.
Film berpusat pada pemain bernama Alvin Ng sebagai salah satu penyewa apartemen yang bersikap pedantis yang komplek. Sebagai kolektor boneka panda, Alvin punya profesi sebagai penerjemah bahasa Jepang yang bekerja dari kamarnya. Alvin pribadi yang takut keluar dari kamarnya. Semua transaksi pembelian untuk kebutuhan sehari-hari dilakukan melalui laptopnya. Begitu juga berkawan ngobrol via laptopnya. Dia punya kegemaran mengintip kamar wanita yang ada di bawah kamarnya.
Di akhir film, Alvin mengalami pencerahan bahwa sifat pedantis berasal dari pikirannya sendiri. Dan dia berusaha hidup dengan cara yang lebih baik dan benar. Untuk memperjelas istilah pedantik, kami dapatkan penjelasan dari Ivan Lanin.
Pedantik pedantic adj /pəˈdæn.tɪk/ 1 like a pedant, overly concerned with formal rules and trivial points of learning; 2 being showy of one’s knowledge, often in a boring manner; 3 being finicky or picky with language; Pedantic dalam bahasa Inggris adalah kata sifat yang memiliki beberapa makna: terlalu peduli dengan aturan formal dan remeh-temeh; suka pamer pengetahuan, sering dengan gaya yang membosankan; rewel dengan pilihan bahasa.
Slide foto-foto selama acara |
Press Release :
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar