Seminar Nasional
Kemaritim KAHMI DKI
"Memberdayakan Potensi Laut Indonesia
Menuju Poros Maritim Dunia"
Waktu :
Senin 18 Mei 2015
Tempat :
Kementerian Perhubungan. Jln. Medan Merdeka Barat. Jakarta.
Seminar sesi I:
Pembangunan Konektivitas dan Logistik Maritim dalam Mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pembicara :
- Captain Boby R Mamahit, menggantikan Ignasius Jonan (Menhub)
- Kapt. Witono Suprapto, menggantikan Carmelita Hartotot (Ketua Umum INSA)
- DR. H. Cuk Sukardiman (Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti Jakarta)
DR. H. Mansyur Achmad KM. MSi.
Seminar sesi II:
Pembangunan Perikanan Nasional dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros dunia.
Pembicara :
- Achmad Subijakto (Badan Pengembangan SDM KP) menggantikan Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan RI)
- Prof. Dr. Ir. Rochmin Dahuri, MS (Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB)
- Dr. Hj. Chandra Motik Yusup, SH (Penasehat Ahli Staf TNI AL Bidang Maritim)
- Yugi Prayanto (Kadin Pusat - Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan)
Pemberian plakat |
ULASAN :
Dalam sambutannya Safri Burhanuddin mewakili Indrayono Soesilo, menyampaikan lima keunggulan komparatif pembangunan kemaritiman di Indonesia, yaitu: marine biodiversity; wawasan nusantara dan kewilayahan; posisi geotektonik; arus lalu lintas (dynamic oceanography and climate variability); international sea lines.
Ada 4 foku pembangunan kemaritiman yakni: kedaulatan maritim; sumber daya alam; infrastruktur; iptek dan budaya maritim.
Pada 1 juni 2015 akan diselenggarakan 'Ekspedisi Nusantara Jaya' yang akan menyinggahi 40 pelabuhan.
Drs. H. Didien Junaedy mengemukakan pembangunan maritim bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat indonesia.
Persoalan aksesabilitas dan konektivitas merupakan masalah yang sangat vital dalam kontek poros maritim.
Untuk mencapai target jumlah kunjungan turis mancanegara 20 juta orang pada tahun 2019 perlu adanya koordinasi lintas sektoral; pembangunan 100 titik labuh wisata yacht; fasilitas zero tax untuk peralatan wisata bahari; pembangunan marina/dermaga wisata; akses permodalan melalui fasilitas keuangan.
DR. H. Tjuk Sukardiman mempresentasikan laut sebagai wahana lingkungan hidup (authority and security approach); perspektif laut sebagai wahana sumber daya ekonomi (prosperity approach); perspektif laut sebagai wahana komunikasi/transportasi (sovereignty approach);
Beliau mendefinisikan konsep tol laut adalah penerapan azas cabotage secara murni dan konsekwen dengan terselenggarakannya angkatan laut reguler, handal dan terjangkau untuk mendukung penyelenggaraan transportasi laut yang bersaing baik secara nasional maupun internasional.
Jaringan transportasi laut disiapkan negara sedang armada nasionalnya disiapkan oleh operator (bisa pemerintah; BUMN; swasta nasional).
Witono Suprapto mengutarakan perkembangan pelayaran dalam 10 tahun yakni meningkatnya jumlah populasi kapal.
Kalau pada tahun 2005 posisi Indonesia di perhimpunan ASEAN dibawah Singapura, Malaysia dan Filipina; kini pada tahun 2015 posisi Indonesia di nomor dua.
Achmad Subijakto, menggantikan bu Susi Pudjiastuti, mengemukakan konsep 3 in one yaitu: pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.
Materi pelatihan 70% praktek dan 30% teori.
Dr. Hj. Chandra Motik Yusup, SH menguraikan letak geografis di posisi silang lalu lintas laut dunia menguntungkan kemaritiman Indonesia tetapi tidak menguntungkan untuk perikanan dan kekayaan laut lainnya. Misalnya masalah pencemaran laut.
Beliau juga menjelaskan pembagian hukum laut yang terdiri atas hukum laut publik dan hukum laut perdata.
Prof. Dr. Ir. Rochmin Dahuri, MS menjelaskan Indonesia sebagai poros maritim dunia harus mampu mengatasi permasalahan maritim (2015-2020) dan mewujudkan poros maritim dunia.
Peluang perikanan di Indonesia bukan di perikanan tangkap tetapi ada di budidaya perikanan.
Beliau berujar potensi industri maritim nilainya 4 kali industi IT.
Slide foto-foto selama acara |
Artikel oleh Rokhmin Dahuri :
Presentasi Achmad Subijakto :
Presentasi Kapten Witono Suprapto:
Slide Presentasi Lainnya :
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar