RB Summit
Pertemuan Puncak Reformasi
Birokrasi Nasional
"Konsolidasi Nasional dan Percepatan Reformasi
Birokrasi Nasional Prasyarat Pembangunan Berkeadilan"
Host: Apindo, Kemitraan/Patnership, Transparency Internasional, UI Center for the Study of Government, Komite Nasional Kebijakan Governance, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Waktu:
Selasa 9 Sep 2014. 09:00.
Tempat:
JS Luwansa, Jakarta
Pembicara Diskusi Pleno :
- Prof. Eko Prasetyo (Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Reformasi Birokrasi untuk Mendukung Pembangunan yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian);
- DR. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA (Wamen PPN/Wakil Kepala Bappenas: Reformasi Birokrasi untuk Menunjang Keberhasilan Pembangunan Nasional);
- Sofyan Wanandi (Ketua APINDO).
Tidak ada negara maju dan makmur tanpa adanya aparat pemerntahan yang efektif.
Demikian dikatakan DR. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA, Wakil Menteri PPN.
"Sangat penting juga hubungan antar lembaga negara. Termasuk hubungan antara eksekutif dan legislatif" ujar Lukita yang juga Wakil Kepala Bappenas ini.
Sementara Prof. Eko Prasetyo, Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menekankan bahwa reformasi birokrasi adalah untuk mendukung pembangunan yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Pada umumnya birokrat Indonesia mempunyai 2 ciri yakni moralnya hazard, dan kompetensi yang tidak memadai. "Tapi ada juga orang-orang baik," lanjut Eko.
Turut berbicara sebagai narasumber adalah Sofyan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
"Cukup banyak yang telah dilakukan pemerintah," kata Sofyan. "Tapi tidak ada yang kita tahu hasilnya," lanjutnya.
Sofyan bercerita bagaimana dunia usaha Indonesia pada masa 1998-1999. "Kita lakukan apa saja asal bisa cari selamat,"kisahnya. "Semua hal kita pangkas, termasuk memangkas birokrasi" lanjutnya.
Eksponen 66 ini menegaskan bahwa semenjak reformasi, berganti-ganti pemerintahan, tak pernah pemerintah melakukan reformasi birokrasi.
Menurut Sofyan, tidak perlu ada komite-komite. Lebih baik berikan target yang jelas pada birokrasi. "Apabila target tidak tercapai, dipecat," tegas Sofyan.
Bagi Sofyan Wanandi, revolusi mental bisa dimulai dari birokrasi kita. "Jangan sampai hanya jadi jargon-jargon saja," tuturnya.
Unduh materi: www.rbsummit.info
Slide foto-foto selama acara |
VIDEO ACARA :
http://www.youtube.com/watch?v=TiW78VB2UJg
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar