Kultum SUPERMENTOR 3
"Bibit Lokal, Juara Dunia"
Waktu:
18 Agustus 2014, pukul 19.00 WIB
Lokasi:
XXI Ballroom Lantai 2, Djakarta Theater, Jakarta Pusat
Pembicara:
- DR. SRI MULYANI INDRAWATI (Managing Director World Bank)
- M. RIDWAN KAMIL (Arsitek ternama dan Walikota Bandung)
- SUSI SUSANTI (Juara Dunia dan Pemegang Medali Emas Olimpiade untuk Badminton)
- KOLONEL INF. IWAN SETIAWAN (Komandan Pusat Pendidikan Kopassus) dan KOLONEL INF. RICHARD T. H. TAMPUBOLON (Komandan Group 2 Kopassus)
ULASAN:
Mantan atlet bulutangkis peraih medali emas Olimpiade Susi Susanti mengisi kultum supermentor bertema 'Bibit Lokal, Juara Dunia' di hadapan ratusan hadirin. Dalam paparannya ia menegaskan bahwa teruslah berusaha jadilah seorang juara.
"Saya tidak takut kalah tapi saya tidak mau kalah," kata Susi mengawali penjelasannya.
Menurut Susi, ia selalu berlatih lebih keras dibanding yang lain. Setiap ada perlombaan dia akan selalu berusaha untuk menjadi nomor satu. Dalam acara yang digagas Wamenlu Dino Djalal ini hadir juga sejumlah pembicara lain selain Susi antara lain perwira dari Kopassus.
Ditanya mengenai prestasi bulutangkis Indonesia saat ini, Susi optimis bahwa PBSI maupun atlet-atletnya terus berbenah. Hanya perlu kerja keras yang lebih besar agar kejayaan masa lalu.
"Adik-adik sekarang sudah terus berbenah. PBSI juga terus berbenah," tuturnya.
Ke depan, Susi ingin bercita-cita membesarkan anak-anaknya agar menjadi manusia yang mandiri dan berguna. "Bukan cuma dalam karir juga keluarga," ujar istri Alan Budikusuma ini.
Sementara Komandan Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Kolonel (Inf) Richard Tampubolon menekankan bahwa Mengingat persaingan pada era globalisasi semakin ketat, generasi muda Indonesia harus kompetitif. Tuntutan tersebut ditekankan, agar mampu berbicara di tengah percaturan dunia. Baginya, generasi muda di Indonesia lebih unggul. Apalagi jika bertekad meralisasikan impian demi Indonesia.
"Mari berusaha lebih keras lagi. Tantangan pada era globalisasi lebih ketat," ungkap dia.
Orang nomor satu di Markas Kandang Manjengan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo itu, berpendapat, jika hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-69 tahun, menjadi momentum kebangkitan.
Dia berharap generasi muda penerus bangsa, lebih kreatif dengan terus mengembangkan kemampuan sesuai bidangnya masing-masing. "Ya demi Indonesia jaya. Saya getol menggugah generasi muda kita. Yang masih belajar dan sudah bekerja juga lebih giat lagi," tuturnya.
"Kami dorong generasi muda, lebih kompetitif. Harus disadari, jika kompetisi di tengah percaturan dunia internasional saat ini, semakin nyata dan jelas," terangnya.
Mantan Wakil Komandan Grup 2 Kopassus itu menambahkan, jika dia juga berbicara soal rekrutmen prajurit Baret Merah, sejarah korps dan pengalaman dia saat menjadi Komandan Latihan Character Building Kontingen Sea Games 2011. Bahkan menjadi salah satu bagian penting yang ikut mengantar Indonesia sebagai juara umum dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara itu.
"Generasi muda tidak lagi hanya berperan di dalam negeri. Tapi juga di luar negeri. Kemerdekaan ke-69 tahun, menjadi momentum yang harus dipegang kuat," kata dia.
Mantan Duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal mengatakan, generasi penerus bangsa yang memiliki mental juara akan membawa perubahan bagi suatu bangsa. Oleh sebab itu, mental juara mutlak harus dimiliki setiap anak muda.
"Generasi yang di mana etos kerja keras itu menjadi suatu hal yang mutlak dan bukan mainstream. Budaya di mana yang bukan menunda-nunda pekerjaan," kata Dino lagi.
Dino mengatakan, Indonesia bisa berprestasi secara internasional, selain bermental juara, berani bersaing dengan negara lain menjadi hal mutlak lain yang harus dimiliki generasi muda Indonesia. Jangan sampai memiliki mental pesimistis.
"Kita harus berani bersaing di mana saja dan dengan siapapun. Bersaing itu harus masuk etos bangsa Indonesia," cetus Dino.
Menurut Dino, salah satu negara yang pemudanya memiliki mental percaya diri tinggi adalah Tiongkok. Budaya itulah yang membuat Tiongkok bisa maju hingga saat ini.
"Tiongkok contohnya, dulu nggak seperti sekarang, tetapi sekarang ambisinya mau menjadi nomor satu dunia semua bidang, apa teknologi dan lainnya. Dan itu terbukti saat ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia itu.
sumber1
sumber2
sumber3
Slide foto-foto selama acara |
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar