Diskusi
"Apakah Kejahatan Pilpres
Akan Menuai Malapetaka Bangsa?"
Waktu:
Hari SENIN, 18 Agustus 2014, pukul 13.30 sd Selesai
Tempat. : Galery Cafe , Taman Ismail Marzuki, Jln Cikini Raya, Jakarta Pusat.
Penyelenggara Insititut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH)
Nara Sumber : "SRIKANDI INDONESIA"
- DR.Chusunul Mar'iah(Pengamat Politik UI, mantan Komisioner KPU)
- Poppy Dharsono(Ang DPD RI, mantan caleg 2014)
- Justiani(Ahli IT lulusan terbaik ITB/Kanada, Konsultan/Dosen dan Aktifis)
Diskusi yang diadakan oleh M.Hatta Taliwang dari IEPSH yang juga berlaku sebagai moderator ini diadakan dalam rangka rangka HUT Kemerdekaan RI yang ke-69.
Masih ada waktu
Cusnul Mariyah menjelaskan bahwa pelanggaran pemilu paling banyak dimulai dari data pemilih. Menurutnya, pelanggaran transaksi adalah di kecamatan.
Mantan anggota KPU ini menyatakan bahwa memperjuangkan 1 suara saja ke Mahkamah Konstitusi (MK) adalah hak yang dilindungi UUD, jadi jangan dihina-hina. "Memperbaiki kesalahan di MK juga merupakan tindakan mulia," lanjutnya
Menurut Chusnul, model pemilu di Indonesia sangat demokratis. Dan dia berpendapat bahwa E-Voting belum tentu benar.
Chusnul berpendapat bahwa peluang kubu Prabowo-Hatta belum habis. "Masih ada waktu," katanya. "Jangan ada klaim bahwa rakyat adalah hanya yang sebelah," lanjutnya
Pengaruh Asing
Justiani mempertanyakan mana yang tidak kena pengaruh asing. "Sementara dari handphone sampai jam tangan bikinan semua asing," kata Justiani.
Ahli IT ini menyatakan bahwa semua pihak berkepentingan, baik asing maupun indonesia sendiri.
Sayang sekali 3 narasumber yang ditunggu-tunggu, yakni Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, serta Novela Ruwipa berhalangan hadir dalam diskusi tersebut.
Slide foto-foto selama acara |
VIDEO ACARA :
http://www.youtube.com/watch?v=JQyr9FpTZBA
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar